Kota Batu–Pusat Layanan Disabilitas Universitas Brawijaya kembali menyelenggarakan Riung Inklusif 2022. Riung Inklusif, yang pada 2020 dan 2021 diselenggarakan secara daring karena pandemi COVID-19, pada 2022 ini diselenggarakan secara luring kembali. Riung tahun ini dilaksanakan di Ciptaningati Hotel, Kota Batu, pada 22-23 Oktober 2022.
Riung Inklusif 2022 diikuti oleh 126 orang peserta, baik dari kalangan mahasiswa difabel ataupun dari mahasiswa non-difabel yang merupakan volunteer. Tema utama riung kali ini adalah “keluarga baru, semangat baru.” Sebagaimana tema tersebut, riung diharapkan menjadi momen yang mana semua peserta dan panitia yang terlibat dapat mengakrabkan diri, menyatu, dan berkembang bersama untuk mendorong pendidikan inklusif di Universitas Brawijaya.
Riung Inklusif 2022 dimulai dari pemberangkatan peserta dan panitia yang berkumpul di PLD UB. Dua bus disiapkan untuk mengangkut rombongan. Menjelang siang, kegiatan dimulai dengan pembukaan, sambutan, dan perkenalan antar peserta. Di agenda berikutnya, selain sharing dari alumni mahasiswa difabel dan volunteer, kegiatan berfokus pada pengakraban melalui aktivitas berkelompok.
Menciptakan semangat baru sebagai keluarga baru
Sesuai tema riung kali ini dan tujuan riung sebelumnya, peserta banyak terlibat dalam kegiatan berkelompok yang dapat meningkatkan hubungan antar personal, utamanya antara mahasiswa difabel dan volunteer di UB. 126 peserta dibagi menjadi enam kelompok besar yang memiliki tugas menampilkan pementasan di malam hari pertama kegiatan. Pementasan tersebut telah peserta diskusikan dan rancang bersama untuk ditampilkan pada hari pelaksanaan.
Joe, seorang volunteer dari Jurusan Bioteknologi Fakultas Teknologi Pertanian, mengatakan bahwa ia sangat berharap kegiatan seperti riung dapat merekatkan hubungan antar-orang di PLD UB. “Ini juga kesempatan saya dan teman-teman di sini untuk saling kenal,” ucapnya.
Wirdah, volunteer yang debut menjadi juru bahasa isyarat di kegiatan ini, berterima kasih banyak atas dukungan padanya telah dipercaya menjadi juru bahasa isyarat.
“Acara ini sangat menyenangkan. Saya sangat terkesan dengan kegiatan ini karena saya juga dipercaya menjadi juru bahasa isyarat. Terima kasih kepada semuanya, terutama teman-teman Tuli yang telah mendukung saya,” sampainya.
Setelah dua hari berlangsung dan para peserta semakin akrab satu sama lain, kegiatan diakhiri dengan penghargaan kepada masing-masing kelompok. Mulai dari kategori penampilan terbaik hingga peserta terheboh.