fbpx

Mahasiswa Difabel Baru Ikuti Sosialisasi Beasiswa dan Layanan Inklusif di UB

Pada Jum’at, 18 Agustus 2023, bersamaan dengan masa-masa penyelenggaraan orientasi kampus kepada mahasiswa baru, Subdirektorat Layanan Disabilitas Universitas Brawijaya juga mensosialisasikan layanan dan beasiswa untuk mahasiswa difabel yang baru diterima pada 2023 ini. Kegiatan ini dihadiri mahasiswa baru penyandang disabilitas dan orang tua mereka, baik luring maupun daring.

Mahasiswa difabel baru yang berjumlah total 18 dengan beragam disabilitas hadir di lantai 6 Gedung Rektorat UB. Selain beberapa yang hadir langsung bersama orang tua mereka, ada pula orang tua yang hadir secara dalam kegiatan sosialisasi ini karena faktor jarak yang jauh. Di antara mereka di Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku.

Ketua Subdirektorat Layanan Disabilitas Universitas Brawijaya Zubaidah Ningsih AS., Ph.D menyambut kehadiran mahasiswa difabel baru dan orang tua mereka dengan menjelaskan bagaimana profil layanan, mahasiswa difabel aktif saat ini, dan mereka yang sudah lulus.

“Jangkauan layanan menyentuh semua aktivitas akademik mahasiswa yang menyesuaikan kebutuhan mereka agar mudah menjalani perkuliahan,” jelasnya. Zubaidah juga mengucapkan selamat kepada para orang tua karena juga berhasil dalam mendorong putera-puterinya meneruskan pendidikan tinggi.

Ragam afirmasi dan beasiswa

Kepala Subdirektorat Kesejahteraan dan Kewirausahaan Mahasiswa, Ilhamuddin, S.Psi., MA, turut hadir pula dalam sosialisasi ini untuk menjelaskan ragam dan mekanisme beasiswa untuk mahasiswa difabel. Ilham mengatakan bahwa mekanisme pengajuan dan syarat beasiswa tersebut memiliki perbedaan di antara satu dengan yang lainnya.

“Garis besarnya adalah afirmasi. Karena ini terkait dengan pemudahan akses ya. Seperti beasiswa afirmasi Dikti yang ditujukan untuk difabel, anak Papua, dari wilayah 3T, dan anak TKI,” jelas Ilham.

Ilham juga menambahkan bahwa selain beasiswa dari pemerintah pusat atau kementerian, di UB juga ada ragam beasiswa lain yang dapat diakses penyandang disabilitas, seperti beasiswa dari Ikatan Alumni UB, perusahaan, atau pemerintah daerah.

Layanan Disabilitas dan Peran Orang Tua

Di sesi yang berbeda, Sinta Swastikawara, M.I.Kom, koordinator bidang layanan SLD UB, memaparkan tentang layanan yang disediakan UB melalui SLD untuk mahasiswa difabel. Ia menjelaskan tentang ragam-ragam layanan yang dapat diakses mahasiswa penyandang disabilitas di Universitas Brawijaya.

Layanan-layanan untuk mahasiswa difabel di Universitas Brawijaya dikelola oleh Subdirektorat Layanan Disabilitas (SLD). Melalui subdirektorat ini, mahasiswa difabel dari berbagai ragam dan semua fakultas di Universitas Brawijaya mendapatkan layanan sesuai kebutuhan mereka terkait kondisi disabilitas yang mereka punya, yaitu layanan pendampingan, digitisasi buku, penyediaan juru bahasa isyarat, mobilitas di internal kampus, dan layanan akomodasi lainnya.

Sinta menegaskan bahwa layanan tersebut merupakan hak mahasiswa difabel, baik yang permanen maupun temporer, yang terdaftar dari awal sebagai mahasiswa atau baru terdaftar di pertengahan menjadi mahasiswa.

“Layanan disabilitas ini berlaku untuk siapa saja penyandang disabilitas yang membutuhkan, baik mahasiswa difabel yang masuk melalui SMPD atau lainnya,” tegas Sinta.

Ia juga menyampaikan secara spesifik bahwa peran orang tua sangat signifikan dalam aktivitas akademik mahasiswa difabel, terutama dalam hal kemandirian menjalani perkuliahan.

“Kami sangat berharap dukungan orang tua dalam aktivitas akademik anaknya yang saat ini sudah menjadi mahasiswa. Di perkuliahan akan sangat berbeda dengan di jenjang sekolah sebelumnya. Orang tua dapat memotivasi anaknya untuk mendorong kemandirian dan meningkatkan kegigihan mereka,” pesan Sinta.

Open chat
1
Need help?
PLD UB
Hello, can we help you?