Kelas Bahasa Isyarat Tingkat Menengah Hasilkan 50-an Calon Juru Bahasa Isyarat Baru

Kota Malang—Sejak pertengahan Oktober 2022, Pusat Layanan Disabilitas Universitas Brawijaya menyelenggarakan Kelas Bahasa Isyarat Tingkat Menengah untuk volunteer. Kelas tersebut terbagi ke dalam lima kelas yang masing-masing difasilitasi oleh Tuli sebagai guru kelas. Pada Selasa, 1 November 2022, kelas bahasa isyarat ini ditutup setelah berlangsung selama 7 pertemuan.

Kelas Bahasa Isyarat Tingkat Menengah merupakan kelanjutan dari kelas bahasa isyarat tingkat dasar yang telah diselenggarakan sebelumnya pada awal 2022. Tujuan dari kelas ini adalah untuk memupuk kemampuan calon juru bahasa isyarat agar dapat menjadi jembatan pemahaman Tuli dalam aktivitas akademik mereka di Universitas Brawijaya.

Sebelum Kelas Bahasa Isyarat Tingkat Menengah diselenggarakan, PLD UB memastikan kemampuan calon guru di kelas-kelas tersebut. Dengan beberapa peserta yang telah mengikuti pelatihan guru Tuli, lima guru Tuli ditunjuk untuk menjadi guru.

Pejuang Inklusi di UB

Tak dipungkiri, juru bahasa isyarat merupakan bagian dari volunteer secara umum. Namun, peran mereka sangat signifikan dalam layanan dan advokasi kepada mahasiswa difabel, khususnya kepada mahasiswa Tuli.

Ketua PLD UB, Zubaidah Ningsih AS, Ph.D., menyebutkan bahwa volunteer terutama JBI adalah ujung tombak inklusi disabilitas di Universitas Brawijaya.

“Teman-teman di sini merupakan yang terdepan dalam perjuangan menuju inklusi disabilitas di UB. UB harus berterima kasih kepada kalian semua,” ucapnya.

Bagi peserta kelas, apa yang mereka dapatkan diakui sebagai pengetahuan dan wawasan baru. Sebagian menganggapnya sebagai pengalaman baru yang sangat berguna untuk skill mereka.

“Kelas ini sangat menyenangkan. Saya sangat menyukainya. Saya menikmati prosesnya. Semoga nanti semakin bertambah kemampuan,” harap Irkham, peserta kelas A yang juga mahasiswa Jurusan Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya.

Gusti Cahya, mahasiswi yang telah menjadi volunteer di UB untuk mahasiswa dan mahasiswi difabel selama satu tahun terakhir, mengaku sangat senang dengan kelas bahasa isyarat tingkat menengah ini.

“Selain menambah kemahiran saya dalam berbahasa isyarat, kelas ini juga menambah banyak teman dari fakultas lain di UB. Kelasnya sangat menyenangkan,” ungkapnya.

Open chat
1
Need help?
PLD UB
Hello, can we help you?