fbpx

DisabiliTea Pendidikan Hukum bagi seorang Tuli melalui Beasiswa D-Law

Lihat postingan ini di Instagram

Selasa, 1 Juni 2021, 09.00-11.45 WIB

Marginalisasi terhadap komunitas Tuli mengakibatkan kurangnya pengetahuan politik dan budaya untuk menggunakan sistem hukum demi membela hak-hak asasi Tuli. Di sebagian besar negara, orang Tuli tidak dapat menemukan pengacara untuk mengadvokasi hak-hak mereka. Mereka berjuang untuk berkomunikasi dengan pengacara yang tidak mengetahui bahasa isyarat dan tidak terbiasa dengan budaya Tuli.

Di kebanyakan negara bahkan tidak ada pengacara Tuli. Akibatnya, banyak masyarakat Tuli yang tidak memiliki pengetahuan tentang cara penggunaaan sistem politik dan hukum demi mengadvokasi hak-hak asasi mereka karena saat ini masih ada masyarakat Tuli yang mengalami diskriminasi yang signifikan yang berasal dari stigma publik, kurangnya pendidikan, kesempatan kerja yang minim, serta terbatasnya ketersediaan akomodasi seperti juru bahasa isyarat dan takarir (caption).

Ikuti seminar online DisabiliTea yang menghadirkan:

  • Michael Steven Stein, Direktur Eksekutif Advokasi Deaf Legal Advocacy Network
  • Muhammad Dahlan, MH., Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
  • Andi Kasri Unru, Mahasiswa Indonesia Penerima Beasiswa D-Law

Moderator: Cyndiarnis Cahyaning Putri, M.Kn (Dosen Fakultas Hukum UB)

GRATIS

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pusat Studi dan Layanan Disabilitas Universitas Brawijaya bekerja sama dengan Australia-Indonesia Disability Research and Advocacy Network (AIDRAN).

Open chat
1
Need help?
CDS UB
Hello, can we help you?