Kota Malang-Penyandang disabilitas di perguruan tinggi lumrah menggunakan teknologi bantu dalam kegiatan sehari-hari dan aktivitas mereka, seperti mengakses informasi atau bahan ajar secara digital. Pentingnya peran penggunaan teknologi bantu ini dijembatani pula oleh Subdirektorat Layanan Disabilitas Universitas Brawijaya dengan pelatihan kepada mahasiswa difabel dan volunteer.
Pada Sabtu, 27 Mei 2023, SLD UB menyelenggarakan pelatihan penggunaan teknologi bantu tersebut kepada mahasiswa, terutama mahasiswa dengan disabilitas netra total dan low vision. Selain mahasiswa difabel dan volunteer UB, anggota Persatuan Tunanetra Indonesia di Kota Malang juga turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Rizky Ramadani, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya, mengisi kegiatan pelatihan yang berlangsung sekitar 3 jam tersebut. Dengan didukung pula oleh staf di SLD UB, pelatihan tersebut terdiri dari dua tahap, yaitu teori dan praktik.
Dani, begitu ia akrab disapa, menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi bantu bagi difabel netra dalam menjalani kegiatan akademik. “Teman-teman netra seperti saya terutama, semakin melek teknologi semakin bagus dalam menjalani kegiatan akademik. Karena di kampus kita kan sering menggunakan teknologi ya,” Tegasnya.
Dani memandu peserta pelatihan mengaktifkan berbagai fitur yang tersedia di gawai masing-masing peserta. Fitur-fitur yang ia kuasai sangat lengkap, seperti di Microsoft Word atau Excel, atau juga bagaimana memanfaatkan Voice Over di iPhone atau Google Lens Dan TalkBack di Android.
Sambil lalu mempraktikkan penggunaan fitur-fitur yang dapat mendukung aksesibilitas, Dani juga menambahkan bahwa fitur-fitur tersebut dapat difungsikan sesuai keperluan pengguna. “Jadi perlu diperluas apa saja yang dapat teman-teman pakai. Sehingga kita juga dapat memilih apa yang memudahkan kita mengerjakan tugas, mengakses informasi, dan lainnya,” ucap Dani.